Cuwittan.com — Wali Kota Prabumulih, Arlan, akhirnya buka suara terkait kisruh di SMP Negeri 1 Prabumulih yang menyeret nama dirinya dan keluarganya. Melalui akun media sosial resminya, @cak.arlan_official, Arlan menyampaikan permintaan maaf kepada Kepala SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, serta masyarakat.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya sebagai Wali Kota Prabumulih mengucapkan permohonan maaf kepada Pak Roni dan seluruh masyarakat Kota Prabumulih. Masalah berita-berita yang hoaks, di media mengatakan bahwa Pak Roni sudah diganti dan dipindahkan ke tempat sekolah lain. Ini adalah berita hoaks,” ujar Arlan.
Arlan menegaskan bahwa dirinya belum pernah memindahkan Roni ke sekolah lain. Menurutnya, ia hanya memberikan teguran lantaran ada permasalahan internal sekolah yang membuat siswa merasa tidak nyaman.
“Saya baru menegur Pak Roni karena di sekolah itu ada kasus yang membuat anak-anak tidak betah. Kasus itu sudah mencuat di media massa, maka saya sebagai Wali Kota memanggil Pak Roni, menegurnya supaya jangan terjadi lagi. Guru yang terlibat sudah dipindahkan sejak satu minggu lalu,” jelas Arlan.
Dalam klarifikasinya, Arlan juga membantah kabar yang menyebut anaknya membawa mobil ke sekolah sehingga terjadi teguran dari pihak sekolah.
“Itu adalah berita hoaks. Anak saya tidak membawa mobil ke sekolahan. Anak saya diantar. Dan kalau ini menjadi suatu kesalahan, saya sebagai Wali Kota Prabumulih mengucapkan permohonan maaf kepada Pak Roni dan seluruh masyarakat,” tegasnya.
Sebelumnya, publik dihebohkan dengan kabar pergantian kepala sekolah dan petugas keamanan SMPN 1 Prabumulih. Isu yang berkembang menyebut, pergantian itu terkait teguran terhadap anak Wali Kota Arlan yang membawa mobil ke sekolah.
Informasi ini diperkuat pernyataan Kepala Dinas Pendidikan Kota Prabumulih, A Darmadi, yang mengaku pergantian dilakukan atas permintaan langsung Wali Kota. “Benar, pergantian ini merupakan permintaan langsung dari Pak Wali Kota,” kata Darmadi, Selasa (16/9).
Namun, pernyataan resmi Arlan melalui media sosialnya menyebut kabar pencopotan kepala sekolah maupun isu anaknya membawa mobil ke sekolah hanyalah hoaks.
